Artikel
Kesehatan Kulit Bagi Tubuh
KULIT SEHAT
CERMINAN TUBUH ANDA
Artikel
Kesehatan Kulit Bagi Tubuh
Selain unsur dari dalam seperti stress, hormonal, dan radikal bebas, sinar
ultraviolet, asap polusi, atau debu itu contoh unsur luar yang mempengaruhi
kesehatan kulit, termasuk timbulnya penuaan dini. Namun, banyak orang belum
merawat kulit secara maksimal, kecuali kalau sudah mengalami luka atau rusak.
Padahal merawat selubung tubuh itu tidak rumit, meski ada kiat-kiatnya agar tak
cepat menua.
Kita perlu mambaca artikel kesehatan karena artikel-artikel kesehatan
banyak memberi informasi kepada kita. Artikel kesehatan menginformasikan kepada
kita tentang kesehatan tubuh. Artikel kesehatan bisa berisi
tentang penyakit dan cara menjaga kesehatan tubuh.
Dan artikel kesehatan ini akan menjelaskan kesehatan kulit secara
detail :
Kulit sehat menurut artikel kesehatan sebenarnya cerminan kondisi tubuh
yang sehat. Sebaliknya, kulit kusam kurang bercahaya bisa menjadi indikasi
tubuh tidak dalam keadaan fit.
Bisa demikian karena kulit (dalam artikel-artikel kesehatan kulit)
mengusung banyak fungsi penting lain di luar sebagai indera perasa dan selubung
tubuh dari ancaman kondisi alam sekitar. Ia membantu mengatur suhu tubuh, juga
melindungi dari virus dan bakteri, dan tak kalah penting menjalankan fungsi
sekresi serta pengeluaran cairan.
Dari artikel kesehatan kulit, pada fungsi sekresi, kulit mengeluarkan
semacam minyak yang dinamai sebum guna mempertahankan kelembapan dan kehalusan
kulit. Sedangkan pengeluaran cairan berupa keringat yang terutama terdiri atas
air untuk mengatur suhu tubuh agar tetap dalam batas normal.
Dari Artikel Kesehatan Kulit : Ultraviolet biang
perusak
Artikel kesehatan kulit-Sebagai selubung tubuh, kulit merupakan tameng utama
menghadapi ancaman kondisi luar tubuh; sinar ultraviolet matahari salah
satunya. Sinar ultraviolet (UV) ini memang sering dituding jadi faktor utama penuaan
dini alias premature aging. Sinar ini, terutama UV B yang daya penetrasinya
kuat, diletakkan dalam urutan nomor satu dalam daftar penyebab.
Artikel Kesehatan menyatakan " David Biro ahli kulit asal New York
menyatakan saat penuaan dini terjadi, kulit (sesuai artikel-artikel kesehatan)
akan mengalami perubahan sehingga orang yang berumur 30-an nampak 20 tahun
lebih tua. Bahkan rangsangan sinar ultraviolet yang terus- menerus bisa membuat
kulit rusak atau malah terkena kanker kulit ".
Kerusakan kulit (dalam artikel-artikel kesehatan) yang sering dialami
mereka yang berusia di atas 30 tahun(menurut artikel kesehatan)- meski bisa
pula terjadi pada yang lebih muda - juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal
lain seperti tingkat polusi alam sekitar, yang bisa berupa berbagai asap dengan
kandungan karbon, tumpukan debu dan kotoran lain di kulit.
Menurut artikel kesehatan kulit selain dari luar, kondisi internal tubuh
turut berpengaruh terhadap kesehatan kulit, seperti faktor hormonal, faktor
keturunan, stres, dan radikal bebas.
Dari Artikel Kesehatan kulit : Ganti kulit tiap 28
hari
Menurut artikel kesehatan, lapisan kulit paling luar adalah kulit ari
(stratum corneum) yang tipis seperti kulit bawang. Di bawahnya adalah berbagai
organ yang sudah disebut tadi. Lebih dalam lagi ialah jaringan lemak yang
tebal. Lapisan berikutnya yaitu otot (daging) dan tulang, yang bukan lagi
bagian dari kulit.
artikel kesehatan memberitahukan bahwa sesuai proses alam, sebetulnya
setiap 28 hari sekali sel-sel kulit (dari artikek kesehatan) akan beregenerasi
atau meremajakan diri. Sel kulit yang semula berbentuk bulat akan naik ke
permukaan kulit dan berubah bentuk menjadi gepeng, sebelum akhirnya mati dan
menjadi bagian dari lapisan kulit ari.
Pada kondisi (dari artikel-artikel kesehatan) kulit yang menua, yang
terjadi sebaliknya. "Lapisan kulit luar yang mengandung sel-sel kulit
hidup, juga lapisan tempat berbagai pembuluh dan kelenjar, menipis. Sedangkan
lapisan kulit ari justru menebal, karena sel-sel kulit pada mati atau dakinya
terus bertumpuk," ujar Edwin Juanda.
Dalam artikel kesehatan kulit Edwin juga meluruskan pandangan bahwa
pengelupasan lapisan kulit mati tidak terjadi secara otomatis, dan kalaupun
mengelupas akan berlangsung dalam waktu lama. Itu pula sebabnya, pengelupasan
kulit perlu dilakukan secara khusus, karena perawatan membersihkan kulit
sehari-hari saja tidak akan mampu mengangkat kulit mati.
Namun, menurut Edwin (artikel-artikel kesehatan kulit), bukan berarti tidak
ada harapan bagi penderita penuaan dini mendapatkan kembali kulit sehat. Ada
beberapa cara yang bisa dilakukan. Misalnya, bercak yang sangat kecil
(freckles) dapat dihilangkan dengan mengupasnya pakai alat yang sangat halus.
"Untuk bercak yang lebar lebih tepat digunakan krim pemutih yang dioleskan
di malam hari," ujarnya. Ia mengingatkan, penggunaan krim pemutih harus
dilakukan secara hati-hati dan di bawah pengawasan dokter kulit. Penggunaan
yang berlebihan, apalagi dalam jangka waktu lama, justru membuat kulit
bertambah hitam.
Dari artikel kesehatan dibandingkan dengan bercak kehitaman, kerutan di
wajah lebih sulit dihilangkan sama sekali. Meski beberapa cara dapat
menguranginya dengan hasil yang nyata. Salah satunya dengan melakukan chemical
peeling. Dalam artikel kesehatan diceritakan kulit wajah diolesi cairan khusus
yang membuat kulit ari mengelupas. Setelah sembuh - dengan makan waktu cukup
lama - kerutan-kerutan menjadi hilang.
Cara lain (artikel-artikel kesehatan) dengan tindakan operasi face lift;
yang ini memang perlu biaya besar dan harus dilakukan oleh dokter ahli.
Kemungkinan lain ialah menggunakan krim asam vitamin A yang diperkenalkan oleh
Prof. Kligman dari AS. Dengan mengoleskan krim asam vitamin A seperti Retin-A
atau Vitacid, atau Melavita pada wajah setiap malam, dalam beberapa bulan kulit
wajah akan menjadi lebih kencang dan keriput pun berkurang.
Namun krim asam vitamin A punya efek sampingan, membuat kulit jadi agak
merah dan pedih pada beberapa hari pertama digunakan. Selain itu, krim ini pun
belum tentu cocok untuk setiap orang (dijelaskan dalam artike-artikel
kesehatan).
"Jadi, semua tindakan pengobatan itu dilakukan agar kulit remaja lagi
(menurut artikel kesehatan) sehingga lapisan yang di bawahnya tumbuh
lebih cepat. Semua cara tersebut cukup aman asalkan dilakukan dengan sangat
hati-hati," ujar Edwin sambil mengingatkan perlunya berkonsultasi dengan
dokter kulit.
Dari artikel kesehatan Kulit : Pengelupasan untuk
perawatan
(Dari atrikel kesehatan) Senada dengan dr. Edwin sang ahli kesehatan,
kimiawan Mark Potter yang pernah bertugas meramu obat-obatan untuk pasukan
Operasi Badai Gurun yang harus menghadapi iklim kering di Timur Tengah,
mengatakan perlunya dilakukan pengelupasan kulit untuk membongkar tumpukan
kulit mati yang tidak bermanfaat. "Tapi harus hati-hati. Kalau tidak, kulit malah akan kehilangan
kelembapan, bahkan makin rusak," katanya.
Menurut Potter ( artikel-artikel kesehatan) pula, selain membuat kulit
kembali bercahaya, "Pengelupasan memiliki fungsi yang lebih dari sekadar
mempercantik diri, misalnya proses pergantian sel-sel kulit akan lebih cepat,
juga meningkatkan aliran darah yang penting artinya dalam penyediaan makanan
bagi permukaan kulit."
Namun, menurut David Biro, sabun kurang baik bagi yang berkulit kering,
karena bisa menyebabkan iritasi. Karenanya perlu dicari sabun yang aman dan
mengandung zat-zat aktif yang bermanfaat. Saat ini bisa dengan mudah didapatkan
sabun yang mengandung zat aktif seperti vitamin E kompleks yang berguna untuk
melawan tanda-tanda penuaan, minyak pelembap, atau zat lain, seperti pada sabun
Priti atau Lux baru. Sabun jenis ini mampu bekerja ganda, selain benar-benar
membersihkan, juga menjaga kelenturan dan kesehatan kulit.(dijelaskan dalam
artikel-artikel kesehatan)
Menurut
artikel kesehatan untuk kulit wajah yang bertekstur lebih halus, lembut, dan
tipis, lebih tepat bila digunakan sabun khusus wajah atau facial soap seperti
Kao Biore, Oil of Ulan, atau produk lainnya.
Namun untuk
pengelupasan dalam perawatan sehari-hari, Potter (dalam artikel-artikel
kesehatan kulit) lebih menganjurkan untuk menggunakan pembersih bukan sabun. Ada dua cara yang baik
dalam melakukannya. Menurut artikel kesehatan Pertama, menggunakan masker kimia
yang dengan kandungan enzimnya mampu mengikat sel-sel kulit mati, menghancurkan
jaringan, sekaligus mengangkatnya. "Cara kedua sedikit kurang praktis,
namun cukup berarti dalam tindakan pengelupasan, yaitu menggosok kulit dengan
lembut secara mekanis."
Lain halnya dengan produk yang sekarang ini yang disebut AHA (alpha hidrocxy
acid) atau kelompok fruit acid. AHA dinilai mampu mengatasi kelemahan scrub
yang hanya melepas lapisan paling luar, namun tidak bisa memperbaiki hubungan
antarsel di dalam. AHA, sering disebut sebagai zat ajaib antipenuaan dan mampu
mengelupas kulit mati tanpa digosok, akan mengurangi keriput dan membuat kulit
lebih segar. Sebab zat itu juga melembapkan lapisan kulit di bawahnya dan
merangsang terbentuknya sel-sel baru.(dijelaskan dalam artikel-artikel
kesehatan)
"Tapi AHA
tidak cocok untuk semua usia (terdapat dalam artikel kesehatan). Mereka yang
berusia 30 - 40 tahun masih bisa menggunakannya. Tapi yang berusia di atas 40
akan lebih baik kalau menggunakan retinoic acid atau asam retinoat," tutur
Edwin Juanda.
Sebab,
katanya, bila AHA hanya bisa masuk sampai ke lapisan antarsel, maka asam
retinoat yang mengandung vitamin A yang sangat diperlukan sel kulit mampu
menembus ke dalam sel. "Kulit yang sudah jelek dan kusam pun akan berubah
menjadi lebih lembap, tebal, merah, dan segar lagi."
Tak aneh bila
kini banyak produk pelembap kulit yang mendapat muatan AHA seperti Plenitude
Excell-A3 ataupun Vaseline Intensive Care Lotion. Bila pelembap dengan AHA
mampu meresap lebih dalam, maka pelembap tanpa AHA hanya akan melembapkan
bagian kulit ari.
Usaha mempertahankan kelembapan kulit memang perlu dilakukan dengan teliti.
"Sungguh sulit untuk bisa memasukkan cairan ke dalam lapisan kulit yang
berstruktur sangat rumit. Bayangkan, cairan dalam tubuh kita hanya bisa keluar
melalui saluran keringat," papar Edwin.
Itu sebabnya, krim malam dilihatnya sebagai usaha untuk mempertahankan
kelembapan dan cara terbaik untuk memulihkan kondisi kulit. Pada waktu tidur,
sistem metabolisme betul-betul akan beristirahat untuk memperbaiki sel-selnya.
"Sehingga krim malam akan masuk dengan mudah dan bekerja dengan maksimal
dalam waktu yang cukup lama. Lain halnya kalau dipakai siang hari, belum lagi
pengaruh tamparan sinar matahari yang membuat kulit yang diolesi AHA atau asam
retinoat jadi iritas.
Untuk membiarkan kulit polos tanpa krim malam agar dapat bernapas.
"Krim malam bisa saja hanya berupa pelembap yang bisa digunakan kapan saja
kalau seseorang merasa kulitnya terlalu kering. Ini pun tidak bisa dipukul rata sama untuk semua
orang. Bagi yang kulitnya berminyak, tidak dianjurkan mengenakan krim malam,
nanti bisa jerawatan."
|
Sekilas tentang Toksin
Dari kebiasaan cara makan, tubuh manusia akan mengaktifkan suatu proses
yang diketahui sebagai metabolisme untuk menyediakan darah baru dan sel-sel
baru. Apabila kita menelan makanan melalui kerongkongan,
makanan tersebut akan dicerna oleh perut dan usus kecil. Bagian yang
mengandung zat-zat yang bermanfaat akan tetap berada dalam tubuh, sementara
sisa-sisanya akan dibuang.
Sebagian sisa-sisa makanan tidak dapat melalui dinding-dinding perut dan
usus sehingga hal tersebut menjadikan keadaan sama dengan dengan endapan
kotoran di bagian dalam pipa air. Sisa-sia makanan tersebut akan tetap berada
dalam tubuh kita, dan ditambah lagi dengan adanya lipatan yang berlainan
ukuran pada dinding usus. Sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi kotoran
yang tersumbat di dalam usus.
Jika kotoran dibiarkan di situ terlalu lama, maka akan terjadi proses
fermentasi yang berlebihan, sehingga bakteri kompleks akan menjadi berlipat
ganda di dalam usus dan akan mengeluarkan unsur-unsur bertoksin. Bakteri kompleks akan bekerja lagi lebih
giat tanpa kita sadari. Akibatnya tubuh kita akan menderita berbagai penyakit
dan rasa tidak nyaman yang tidak diketahui penyebabnya.
Pencemaran udara dan air juga menyebabkan berbagai masalah. Asap cerobong
dari pabrik, asap knalpot dari kendaraan bermotor, gas masak
serta air pipa berklorin akan menambah kandungan toksin di dalam tubuh kita.
Demikian juga kebiasaan merokok dan minum-minuman keras.
Toksin pada tubuh merupakan penyebab
timbulnya penyakit pada manusia. Jenis-jenis penyakit yang dialami ditentukan
oleh kerusakan yang disebabkan oleh toksin tersebut.
(Henry B. Bieler)
Apalagi bila ditambah dengan rasa khawatir dan berbagai emosi negatif,
seperti terkejut, benci, marah, dengki, dan sebagainya, kelenjar akan
menghasilkan hormon-hormon dan fermentasi yang menjadikan tubuh kita lebih
tegang. Menurut statistik, 70% dari masalah-masalah penyakit kanker
disebabkan oleh ketegangan.
Sebagian sisa makanan bertoksin ini akan dibuang melalui ginjal, usus,
dan rahim atau dikeluarkan melalui keringat. Namun masih terdapat banyak
unsur bertoksin yang tertinggal serta melekat kuat pada sel, organ tubuh,
kelenjar, urat nadi, pembuluh vena, dan beredar dalam darah. Unsur-unsur
bertoksin tersebut tidak mudah untuk dibuang.
Para dokter berpendapat bahwa penyebab utama timbulnya penyakit
adalah unsur bertoksin yang tertumpuk, bukan kuman asing yang berbahaya.
Bakteri dan pathogen hanya akan mempengaruhi kita apabila terlalu banyak
kotoran di dalam tubuh kita yang menyebabkan kita lemah dan tidak
berdaya untuk melawannya.
|
|
Bagaimana dengan Anda?
Apakah Anda biarkan
saja racun mendekam di tubuh Anda dan pelan-pelan menggerogoti kesehatan Anda?