Jumat, 19 Mei 2017

Tidak Sakit Tidak Sama Dengan Sehat




Dalam hal kesehatan, keadaan manusia bisa dikelompokkan menjadi 3 kondisi:
1. Sakit.
Kondisi manusia yang jelas-jelas terlihat sakit atau kalaupun tidak terlihat sakit tapi terdiagnosa sakit.
2. Sehat.
Yakni kondisi manusia yang semua organ tubuhnya berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Penyakit Dorman.
Yakni suatu kondisi seseorang belum jatuh sakit, tetapi juga tidak sepenuhnya sehat.  Dengan kata lain, kondisi tersebut adalah kondisi seseorang berada satu langkah lagi sebelum jatuh sakit.

Yang memprihatinkan adalah banyak di antara kita yang tidak menyadari telah terjangkit penyakit dorman.

Dalam ilmu naturopati, penyakit dorman berkaitan dengan kondisi tubuh dimana di dalamnya terdapat toksin yang "suatu saat" menyebabkan penyakit tertentu, apakah itu penyakit ringan atau penyakit berat.

Segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh kita selama tidak organik (benar-benar alami dari alam tanpa ada unsur bahan kimia buatan atau rekayasa genetika) maka akan menjadi toksin. Sadar atau tanpa kita sadari, sejak kita masih kecil kita telah memasukkan toksin ke dalam tubuh kita dan hal itu menjadi semacam bom waktu yang sewaktu-waktu bisa menjadi penyakit.


Habis Diet Melar Lagi? Pahami Penyebabnya!

Bismillahirrohmanirrohim


oleh Komunitas Sehat, Cantik, dan Langsing.

Sudah   bersusah payah diet tapi berat badan malah naik lagi. Banyak orang  yang sukses melakukan diet, tapi tak berapa lama kemudian kiloannya    bertambah. Pasti ada kesalahan yang Anda perbuat hingga menyebabkan semua itu. Apa saja?

Ada beberapa hal yang membuat diet yang tadinya sukses tiba-tiba gagal total.

1. Diet dilakukan dengan drastis
Studi sudah membuktikan bahwa seseorang yang melakukan diet instan,    cepat atau drastis akan mengalami kenaikan berat badan lagi dengan cepat. Hal ini dikarenakan tubuh belum bisa beradaptasi dengan keadaan yang sekarang. Mengurangi asupan secara drastis hanya akan menimbun    nafsu makan dan suatu saat bisa meledak.

2. Mengurangi karbohidrat tapi makan snack
Anda kira dengan mengurangi karbohidrat saja sudah cukup? Asal tahu    saja, karbohidrat hanya berkontribusi sebanyak 16 kilojoule untuk tubuh. Yang harus diwaspadai adalah makanan-makanan kecil (snack) yang  banyak mengandung gula, protein dan minyak. Orang yang berhasil diet  biasanya   merasa aman-aman saja kalau makan sesuatu dengan porsi kecil,  padahal siapa tahu dalam porsi kecil itu terdapat gula atau lemak  yang tinggi.

3. Konsumsi obat atau minuman pelangsing Bahan-bahan yang terdapat dalam produk pelangsing seperti Ephedra bisa sangat membahayakan tubuh. Meskipun dibilang dari bahan alami, tapi    ternyata efeknya tidak baik untuk pencernaan dan ginjal karena memiliki sifat laksatif atau diuretik. Selain itu, jika Anda menggunakan    produk-produk pelangsing untuk diet, risiko kecanduan pun bisa terjadi sehingga ketika Anda sudah tidak minum obat itu lagi berat badan menjadi bertambah lagi.

4. Depresi
Keadaan  emosi  yang tidak stabil bisa meningkatkan nafsu makan seseorang  dan   melupakan bagaimana susah payahnya Anda menurunkan berat badan sebelumnya. Depresi membuat hormon serotonin yang mengatur pencernaan    makanan menjadi menurun sangat drastis (drop).

Hasilnya   tubuh menjadi lemas dan tidak bertenaga, dan saat itu pula  pikiran yang   ada di otak adalah bagaimana caranya membangun tenaga untuk    meningkatkan level serotonin. Akhirnya tubuh tergerak untuk lebih banyak makan karbohidrat, gula, kue dan cokelat.

5. Efek pengobatan Banyak obat dan tindakan medis yang menyebabkan berat badan kembali    bertambah diantaranya mengonsumsi pil hormon, orticosteroids,    antidepressants and anxiolytics. Solusinya yaitu konsultasikan dengan  dokter apakah ada obat lain yang bisa mengobati tanpa menambah berat    badan dan jangan lupa olahraga agar badan tetap bergerak dan bisa    membakar kalori lebih banyak jika berat badan kembali bertambah.